Hari
sabtu, hari keenam sebelum hari Minggu. Sebagian orang menyebutnya
libur akhir pekan. Ya..Sabtu memang waktu yang pas buat
bersenang-senang. Memanfaatkan waktu luang untuk sekedar bepergian
melepas penat setelah seminggu bergulat dengan pekerjaan.
Banyak
orang memaknai malam Minggu sesuai pribadi dan kebiasaan masing-masing.
Ada yang bergembira menyambutnya dan beberapa malah sedih dibuatnya.
Ada
sebuah lirik lagu yang berbunyi “malam Minggu malam yang panjang malam
yang asyik buat pacaran….”. Yupz… betul sekali lagu ini. Malam Minggu
boleh dibilang malamnya berpacaran. Untuk sebagian besar orang terlebih
muda-mudi yang tiap harinya berjibaku dengan pelajaran maka malam inilah
saatnya bertemu pasangan melepas kerinduan sebelum mempersiapkan
sekolah malam Senin depan. Sejenak melupakan biologi, fisika, matematika
dan kimia. Yang ada hanya berdua memadu cinta (cieeeee…. Kata-katanya
boleh juga )
“Apel”
bukan nama buah yang kubahas. Apel adalah ritual mendatangi rumah
pacar. Sebuah perjalanan seru untuk bertemu pujaan hati. Persiapan harus
matang, dandanan terbaru disiapkan parfum harum ditebarkan. Serasa
artis dadakan berdandan total demi menemui pasangan. Kadang banyak
tantangan terlebih jika si pacar punya bapak atau kakak laki-laki yang
galak. Ihhh serem. Jantung rasanya deg degan padahal baru nyampe pagar
depan. Sebuah sms cantik melayang sudah. “Ayo…masuk papa ga’ ada di
rumah”…… Itu yang diharapkan.
Hmmmm…
tapi ingat buat yang lagi pacaran. Ga’ ada yang melarang pacaran. Itu
wajar. Yang dilarang adalah bermaksiat. Jadi ga’ ada salahnya kalau
ingat pesan nenek “tapi awas jangan duduk berduaan nenek bilang itu
berbahaya hey…….. marilah kemari heyyyy (lho kok malah nyanyi). Sebuah
pepatah mengatakan…cowok cewek berduaan yang ketiga adalah setan. Awas
kena godaan ntar akibatnya bisa berantakan. Ingat!!!!!!Jangan coba-coba
nanti ketagihan. Mending kalau dah kebelet nikah aja (kalau sudah siap
dan mampu syaratnya)
Hahahhaha itu adalah makna malam Minggu sepasang muda-mudi. Bagaimana dengan yang lain???
Banyak
orang menghabiskan waktu akhir pekan di rumah. Ini waktunya untuk
keluarga. Ketika hari kerja mungkin jarang sekali bisa duduk untuk makan
malam bersama, nonton tivi bareng bahkan jalan-jalan ke taman
sekeluarga di pagi hari. Sebagai manusia kita selalu disibukkan dengan
pekerjaan . Kini masa tepat untuk kembali merapat. Menjalin silaturahmi
antar anggota keluarga, orangtua
dan anak, kakak dan adik serta istri dan suami. Biasanya orang-orang
mengadakan tamasya keluarga di hari ini. Banyak tempat-tempat hiburan
yang penuh sesak.
Buat
para jomblowan dan jomblowati malam Minggu terkadang menjadi sebuah
tamparan keras yang menyadarkan bahwa hidup masih sendiri. Tanpa
pasangan. Bagi si optimis ini waktunya cari gebetan. Ngeceng di
mall atau kafe demi sebuah kenalan. Bagi si pesimis ini adalah waktu
meratapi nasib. Nonton dvd sendirian sambil membayangkan film percintaan
yang ditonton. Berharap mengalami hal serupa di kehidupan nyata
tentunya.
Orang yang cuek, acuh tak acuh menanggapi malam Minggu. Bagi mereka semua hari adalah sama. Ga’ ada bedanya.
Dan
buat para pekerja shift yang dapat jatah masuk malam. Malam seperti ini
adalah malam perjuangan. Perjuangan melawan rasa iri yang mendalam. Iri
kenapa orang lain yang bisa berakhir pekan. Ini adalah tuntutan pekerjaan mau atau tidak mau harus dijalankan.
Apapun
arti malam Minggu yang pasti ini adalah moment yang penting untuk
mendapatkan semangat baru esok hari. Boleh bersenang-senang,
jalan-jalan, kumpul bareng kawan atau sekedar duduk di emperan. Tapi
ingat jangan berlebihan masih ada hari esok yang harus kita jalani.
Gunakan dengan bijak waktu ini karena setiap detik tak akan pernah
kembali.
0 komentar:
Posting Komentar